6 Keutamaan Umrah di Bulan Syawal, Raih Pahala Berlimpah
Bulan Syawal merupakan salah satu bulan haram yang penuh berkah dan kemenangan. Bulan ini tidak hanya tentang sukacita Idulfitri, tetapi juga tentang tradisi halal bi halal, saling memaafkan. Selain itu, bulan ini juga menjadi kesempatan untuk kita meningkatkan keimanan dan ketakwaan walaupun Ramadhan telah usai. Salah satu caranya adalah dengan melaksanakan amalan-amalan sunnah, seperti umrah.
Secara harfiah, makna dari umrah adalah berkunjung. Namun, tentu saja umrah bukanlah berkunjung sebagaimana kita berkunjung ke tempat-tempat umum seperti tempat wisata. Umrah merupakan salah satu ibadah sunah bagi umat Islam yaitu berkunjung ke tanah suci sebagai ikhtiar mendekatkan diri kepada Allah Swt. Melaksanakan umrah di bulan Syawal diyakini memiliki keutamaan dan pahala yang berlipat ganda.
“Sesungguhnya umrah di bulan Ramadhan seperti berhaji bersamaku.” (HR. Bukhari).
Di bulan penuh limpahan rahmat ini, pahala amal saleh dilipatgandakan, termasuk pahala umrah. Mari simak keutamaan umrah di bulan Syawal berikut.
1. Dicontohkan Nabi Muhammad ﷺ
Rasulullah ﷺ pernah melaksanakan ibadah umrah di bulan Syawal, sebagaimana diterangkan dalam beberapa hadits berikut.
“Sungguh Nabi Muhammadﷺ. tidak umrah kecuali tiga kali umrah, satu kali di bulan Syawal, dan dua kali di bulan Dzulqa’dah.” (HR Malik).
“Dari Aisyah r.a.: sungguh Nabi Muhammadﷺ. pernah melakukan umrah dua kali, yaitu umrah pada bulan Dzulqa’dah dan umrah pada bulan Syawal.” (HR Abu Dawud).
2. Menghilangkan Kefakiran
Dari Abdullah, Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
“Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.” (HR An Nasai, Tirmidzi, Ahmad).
Dalam hadits lain diterangkan sebagai berikut.
“Haji dan umrah menghilangkan kefakiran, bisa bermakna kefakiran secara dzahir, dengan terwujudnya kecukupan harta. Bisa juga bermakna batin yaitu terwujudnya kekayaan dalam hati.” (Tuhfatul Ahwazi).
3. Mendapat Keutamaan
“Dari Ibn az-Zubair ra ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, bahwa shalat di Masjid-ku (Masjid Nabawi) ini lebih utama dibanding seribu shalat di masjid lain kecuali Masjidil Haram. Sedang shalat di Masjidil Haram lebih utama di banding shalat di Masjidku dengan kelipatan pahala seratus ribu shalat.” (HR. Ahmad dan disahihkan oleh Ibnu Hibban).
“Barang siapa telah bersuci (berwudlu) di rumahnya. kemudian mendatangi masjid Quba, lalu shalat di dalamnya dua rakaat, baginya sama dengan pahala umrah.” (Sunan Ibn Majah).
4. Dilipatgandakan Pahala
“Sesungguhnya pelipatgandaan pahala di Tanah Haram Makkah tidak khusus di Masjidil Haram tetapi meliputi seluruh Tanah Haram.” (Jalaluddin as-Suyuthi, al-Asybah wa an-Nazha`ir, Bairut-al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1403 H, h. 523).
Dikutip dari laman Kemenag, pandangan Imam Jalaluddin as-Suyuthi itu selaras dengan pandangan mayoritas ulama. “Madzhab Hanafi dalam pendapat yang masyhur, Madzhab Maliki dan Syafi’i berpendapat bahwa pelipatgandaan (pahala di Tanah Haram Makkah) itu meliputi seluruh Tanah Haram Makkah”. (Wizarah al-Awqaf wa asy-Syu`un al-Islamiyyah, al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah, Kuwait-Thab’ al-Wizarah, cet ke-2, 1427 H, juz, 37, h. 239)
5. Doa Terkabul
Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Orang yang mengerjakan haji dan umroh merupakan tamu Allah, maka jika mereka bermohon kepadanya, pastilah dikabulkan-Nya, dan jika mereka memohon ampunan pasti diampuni-Nya.” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).
6. Dicatatkan Pahala hingga Hari Kiamat
Sebagaimana dijelaskan oleh Abu Hurairah radhiallaahu anhu, beliau berkata: Rasulullah shalallaahu alaihi wasalam bersabda, “Barangsiapa keluar dalam melaksanakan haji lalu ia mati, niscaya dicatat baginya pahala seorang haji hingga hari kiamat. Barangsiapa keluar dalam melaksanakan umrah lalu ia mati, niscaya dicatat baginya pahala seorang yang melaksanakan umrah sampai hari kiamat, dan barangsiapa keluar dalam berperang dijalan Allah lalu ia mati, niscaya dicatat baginya pahala seorang yang berperang dijalan Allah sampai hari kiamat.”
Setelah mengetahui keutamaan umrah di bulan Syawal, semoga kita termasuk hamba Allah Swt. yang dimudahkan untuk melakukan umrah di bulan Syawal maupun bulan-bulan lainnya dan mendapat keberkahan. Namun, selain melakukan umrah, amalan baik lainnya yang dianjurkan adalah bersedekah. Dengan bersedekah, kita juga berikhtiar untuk mendapat ridho-Nya dan berharap dimudahkan melakukan amalan-amalan kebaikan lainnya.
Wallahu a’lam Bishawab.