Tips Anti Nyasar Ketika di Masjidil Haram
Kejadian yang tak jarang dialami oleh para jamaah ketika di tanah suci, tepatnya di Masjidil Haram adalah tersesat atau terpisah dari rombongan. Kejadian ini disebabkan banyaknya pintu masuk Masjidil Haram yang membuat Anda bingung saat keluar masuk Masjidil Haram lewat pintu yang mana. Banyaknya jamaah yang berada di Masjidil Haram saat musim haji dan umrah turut menjadi penyebab.
Nah, ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan supaya tidak tersesat saat berada di Masjidil Haram. Perlu Anda ingat, pertama Anda tak perlu bingung agar dapat berfikir jernih untuk menemukan rombongan Anda kembali. Berbagai persiapan perlu Anda siapkan agar mampu mengatasi kejadian ini.
Inilah tips lengkap agar Anda tak tersesat saat berada di Masjidil Haram. Ikuti hingga tuntas ya!
Menghafalkan Pintu Masuk
Hal pertama yang wajib Anda perhatikan adalah menghafalkan pintu masuk yang Anda akses saat berada di Masjidil Haram. Kenapa? Sebab di Masjidil Haram, pintu masuk dapat diakses pula sebagai pintu keluar.
Namun seringkali jamaah bingung dan tersesat karena tidak tahu harus lewat pintu yang mana.
Perlu diketahui, ada 4 pintu utama Masjidil Haram yang bisa diakses yakni: pintu King Abdullah, pintu King Abdul Aziz, pintu Fateh Gate, dan pintu King Fahd Gate.
Terdapat kurang lebih 45 pintu biasa, tapi secara ke seluruh jumlah akses memasuki wilayah Ka’bah bisa mencapai 120 akses.
mayoritas pintu masuk di Masjidil Haram bentuknya serupa. Dan terus bertambah jumlahnya seiring perluasan masjid. Jadi, jika Anda tak ingin tersesat, upayakan untuk menghafalkan bahkan menulis nomor dan nama pintu ketika masuk.
Perhatikan Posisi Zam-Zam Tower
Zam-zam Tower adalah bangunan yang cukup menonjol di Masjidil Haram. Bentuknya berupa bangunan yang menjulang dengan tinggi 601 meter, dengan jam besar berwarna hijau di bagian menaranya. Cobalah melihat ke atas untuk mengetahui posisi Zam-zam Tower untuk menentukan akan masuk atau keluar pintu.
Menara yang aslinya bernama Abraj Al Bait ini terletak tepat di depan pintu King Abdul Aziz. Jadi, Zam-zam Tower dapat menjadi acuan bagi Anda ketika tersesat di Masjidil Haram. Anda dapat memilih pintu King Abdul Aziz sebagai akses masuk sekaligus akses keluar agar tidak tersesat.
Bertanya Kepada Petugas
Terpisah dari regu tentunya membuat Anda merasa bingung dan tidak tahu harus tanya pada siapa. Nah, kabar baiknya, terdapat petugas yang berjaga 24 jam di Masjidil Haram selama musim haji yaitu Petugas Pelaksana Ibadah Haji (PPIH). Anda bisa bertanya kepada petugas tersebut jika Anda nyasar.
Petugas tersebut menempati 4 titik di kawasan Masjidil Haram jadi dapat dengan mudah ditemukan. Keempat titik tersebut adalah zona thawaf, area di antara zona thawaf dan sa’i, area berakhirnya sa’i yakni bukit Marwah dan terakhir di sekitar pintu King Abdul Aziz dekat Zam-zam Tower.
Petugas ini bisa menghubungkan Anda dengan ketua rombongan, bahkan bersedia membantu mengantarkan Anda sampai ke penginapan. Jadi Anda perlu membekali diri identitas diri dan nomor kontak ketua atau anggota rombongan Anda agar mempermudah pencarian.
Pergi Secara Berombongan
Masjidil Haram memiliki area yang sangat luas dibandingkan dengan masjid pada umumnya. Anda bisa saja pergi sendiri ke Masjidil Haram, namun ketika Anda mengalami hal yang tidak terduga seperti tersesat, lebih aman jika Anda masih bersama rombongan meskipun hanya beberapa orang.
Di sisi lain, dengan adanya kawan yang satu rombongan, Anda dapat berdiskusi untuk menentukan langkah yang harus diambil ketika tersesat. Secara psikologis, Anda juga tak akan mudah gugup, dibandingkan ketika tersesat sendirian.
Membuat Kesepakatan Titik Kumpul
Menentukan titik kumpul ini biasanya dilakukan oleh ketua rombongan. Anda bisa mencatat nama lokasi yang disepakati untuk bertemu saat keluar dari Masjidil Haram bersama-sama. Penentuan lokasi sebaiknya memilih tempat yang mudah ditemukan, contohnya di dekat lampu hijau tempat dimulai dan berakhirnya thawaf atau bisa juga di sekitar pintu King Abdul Aziz.
Membawa Alas Kaki
Karena takut ketinggalan teman satu rombongan, hal yang sering dilupakan para jamaah yaitu keluar dari Masjidil Haram tanpa menggunakan alas kaki. Hal ini sangat berbahaya, sebab kaki bisa kepanasan.
Jadi, usahakan untuk selalu menyiapkan alas kaki dalam kantong sandal yang dapat ditenteng kemanapun agar tidak bingung mencari alas kaki. Juga agar terhindar dari resiko ketinggalan rombongan yang menyebabkan Anda tersesat.
Nah, itulah beberapa tips yang dapat Anda lakukan agar tidak kesasar saat di Masjidil Haram. Selain itu, ada beberapa hal yang harus Anda siapkan untuk antisipasi ketika Anda benar-benar mengalami hal ini. Antara lain :
- Mencatat nomor kontak ketua rombongan yang bisa dihubungi. Agar dapat Anda tunjukkan ke petugas untuk menemukan kembali rombongan Anda.
- Membiasakan diri selalu menyertakan kartu identitas diri Anda yang lengkap di tas kecil. Hal ini mempermudah Anda menunjukkan ke petugas yang menolong Anda saat tersesat agar menemukan kembali rombongan Anda.
- Terakhir, catat nama hotel tempat Anda menginap saat di Tanah suci. Anda bisa saja terlupa jika hanya mengingat nama hotel yang Anda tempati. Berbeda saat Anda mencatatnya. secara khusus di buku. Sehingga setidaknya Anda bisa bertanya untuk bisa kembali ke hotel ketika tersesat.
Itulah tips lengkap agar Anda tidak tersesat di Masjidil Haram. Pastinya, kita tak berharap akan mengalami hal tersebut. Namun, setidaknya Anda bisa mengantisipasi dan siap mengatasi kejadian seperti ini.
Semoga ibadah haji dan umrah Anda berjalan lancar.
Wallahu a’lam Bishawab.